Apakah ada perbedaan metode kalibrasi antara probe CMM dan probe PosiTector 6000

Ya, ada perbedaan metode kalibrasi antara probe CMM (Coordinate Measuring Machine) dan probe PosiTector 6000. Berikut adalah perbedaan utamanya:

CMM Probe

  • Tujuan Kalibrasi: Kalibrasi CMM bertujuan untuk memastikan kebenaran hasil ukur CMM secara keseluruhan dengan menguji parameter dimensional seperti ketepatan skala, ketegaklurusan sumbu, dan kelurusan sumbu.
  • Metode Kalibrasi: Pengujian dilakukan dengan metode ISO 10360 untuk menguji kinerja CMM, yang pada dasarnya menguji parameter dimensional. Kalibrasi dilakukan dengan memasukkan nilai penyimpangan pada setiap parameter geometris ke dalam perangkat lunak CMM untuk kompensasi numerik.
  • Standar Kalibrasi: Kalibrasi CMM memerlukan standar referensi yang terkalibrasi untuk memastikan ketertelusuran hasil pengukuran.
  • Output Kalibrasi: Hasil kalibrasi berupa jaminan ketertelusuran untuk hasil pengukuran dan evaluasi ketidakpastian pengukuran berdasarkan data verifikasi.
  • Verifikasi: Verifikasi CMM sering digolongkan sebagai kalibrasi untuk memastikan kebenaran hasil ukurnya, meskipun nilai penunjukan CMM tidak bisa langsung dikoreksi, tetapi ketidakpastian pengukurannya dapat dievaluasi.

PosiTector 6000 Probe

  • Tujuan Kalibrasi: Untuk memastikan akurasi pengukuran ketebalan lapisan pada berbagai material.
  • Metode Kalibrasi: Kalibrasi dilakukan dengan Sertifikat Kalibrasi yang dapat dilacak hingga standar NIST atau PTB. Informasi kalibrasi disimpan di dalam probe, sehingga memungkinkan pertukaran probe tanpa mengorbankan akurasi.
  • Standar Kalibrasi: Standar yang digunakan harus sesuai dengan standar NIST atau PTB.
  • Output Kalibrasi: Sertifikat Kalibrasi yang menjamin ketertelusuran pengukuran.
  • Verifikasi: Setelah kalibrasi, verifikasi akurasi dilakukan dengan mengukur sampel yang ketebalannya diketahui untuk memastikan probe memberikan hasil yang benar.

Perbedaan Utama

  • Fokus Pengukuran: CMM mengukur dimensi objek dalam tiga dimensi, sedangkan PosiTector 6000 mengukur ketebalan lapisan pada suatu permukaan.
  • Parameter yang Diuji: CMM menguji parameter geometris seperti ketepatan skala dan kelurusan sumbu, sementara PosiTector 6000 fokus pada akurasi pengukuran ketebalan lapisan.
  • Kompensasi Kesalahan: Pada CMM, kalibrasi yang sebenarnya melibatkan kompensasi kesalahan melalui perangkat lunak, sedangkan pada PosiTector 6000, kalibrasi lebih fokus pada memastikan probe memberikan hasil yang akurat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Aplikasi: CMM digunakan untuk inspeksi dimensi kompleks, sedangkan PosiTector 6000 digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan pada berbagai material.

Dengan demikian, kalibrasi probe CMM lebih kompleks dan berfokus pada koreksi kesalahan geometris, sementara kalibrasi probe PosiTector 6000 lebih sederhana dan berfokus pada verifikasi akurasi pengukuran ketebalan lapisan. Luck365